Entri Populer

Kamis, 13 Desember 2012

The Da Vinci Code

The Da Vinci Code

The Da Vinci Code
“Mengapa Dihujat? Mengapa Dibela?"

Buku novel Dan Brown dengan judul "The Da Vinci Code" (disingkat TDVC) yang terbit tahun 2003 merupakan buku terlaris saat ini karena telah diterjemahkan dalam banyak bahasa, termasuk bahasa Indonesia dan telah dijual lebih dari 65 juta buah . Kalau jumlah buku ini dibagikan di Indonesia dan Malaysia serta Singapura maka setiap keluarga dapat dijangkau distribusinya . Buku tersebut juga telah difilmkan oleh sutradara Ron Howard dan dibintangi oleh para aktor dan aktris beken seperti Tom Hanks, Audrey Tautou, Jean Reno, Ian McKellen dan Alfred Molina . Pementasan film tersebut juga diluncurkan diseluruh dunia berbarengan dengan dibukanya Festival Film Internasional di Cannes 19 Mei 2006 yang lalu . Keberhasilan peredaran buku dan film tersebut berkat kerjasama bisnis yang sukses dengan perusahaan entertaintment raksasa Sony Columbia dengan investasi sebesar 100 juta dollar Amerika .
Sebagian orang mengatakan bahwa Dan Brwon dan kawan-kawannya yang terlibat dalam bisnis raksasa ini telah meraup keuntungan jutaan atau malah milyaran dollar Amerika . Selain kagum kita juga bertanya mengapa buku dan film TDVC ini begitu berhasil menembus pasar dunia ?
Dengan sangat piawi Dan Brown, seorang mantan penyanyi lagu pop telah meramu sebuah ceritera yang amat mengasyikkan dengan menggunakan elemen-elemen historis, seni rupa, ajaran agama Kristen serta banyak lagi ide yang diciptakannya sendiri .Para pembaca yang kurang berhati-hati akan dengan gampang dibawa hanyut oleh alur ceritera Dan Brown yang penuh kejutan dan amat menegangkan itu . Tidak heran bahwa pada buku edisi bahasa Indonesia dikatakan bahwa buku ini akan "memukau nalar, mengguncang iman".
Mengapa buku dan film TDVC dapat mengguncang iman umat beragama, khususnya umat Kristiani atau para pengikut Yesus Kristus ? Jawaban singkat atas pertanyaan itu adalah sebagai berikut :
  1. Dalam bukunya Dan Brown menyerang iman Kristiani yang paling hakiki dengan mengatakan bahwa Yesus hanyalah seorang manusia biasa dan bukan Tuhan sebagaimana diimani oleh kaum Nasrani.
  2. Dan Brown juga mengatakan bahwa seorang Kaisar Romawi bernama Konstantin telah menetapkan Yesus sebagai Tuhan demi kepentingan politiknya melalui konsili (musyawarah agung Gereja Katolik) dikota Nicea tahun 325 Masehi.
  3. Dan Brown mengatakan bahwa kitab suci umat Kristen (Perjanjian Baru) sekarang adalah kitab suci yang disusun Kaisar Konstantin melalui konsili Nicea tersebut. Selanjutnya Dan Brown mengatakan bahwa kitab suci yang benar dari umat Kristen yang benar malah telah dibakar oleh Konstantin karena kitab suci tersebut mengajarkan bahwa Yesus bukanlah Tuhan tetapi hanyalah seorang manusia biasa.
  4. Juga dalam bukunya Dan Brown mengklaim bahwa Yesus telah menikah dengan Maria Magdalena dan mempunyai seorang anak perempuan dari pernikahan tersebut.
  5. Dan Brown juga mengatakan bahwa Yesus telah mengangkat perempuan yang bernama Maria Magdalena itu untuk memimpin jemaat atau gerejaNya dan hal ini telah menimbulkan cemburu dan amarah yang besar pada Simon Petrus, seorang pengikut Yesus yang paling senior . Karena takut akan amarah Simon Petrus maka Maria Magdalena mengungsi ke Perancis dan bersembunyi diantara masyarakat Yahudi disana dan dinegeri itu pula dia melahirkan seorang putri dari perkawinannya dengan Yesus, demikian ceritera Dan Brown dalam novelnya .
Dari paparan diatas terlihat bahwa Dan Brown dengan bukunya telah menggabungkan fiksi, sejarah serta data-data yang tidak akurat dalam sebuah alur ceritera yang amat menegangkan sehingga para pembaca gampang hanyut dan mempercayai isi ceritera serta indoktrinasi faham agamanya . Dan Brown malah mengatakan bahwa hubungan seks bebas merupakan sarana yang cocok untuk berhubungan dengan Tuhan .
Film The Da Vinci Code
Pada pembukaan film TDVC ada adegan tentang pembunuhan Jaques Sauniere, kurator museum Louvre di Paris oleh Silas, seorang biarawan berkulit albino dari Opus Dei, yang digambarkan sebagai sebuah organisasi rahasia Gereja Katolik . Pembunuhan oleh Silas tersebut bertujan untuk mendapat rahasia batu kunci Priory of Sion, sebuah biara organisasi rahasia Katolik karena disitu dimuat informasi tentang letak Cawan Kudus (Holy Grail) yaitu cawan yang dipergunakan Yesus saat mengadakan perjamuan malam perpisahan dengan para muridnya sebelum Dia dihukum mati dikayu salib .

Sebelum meninggal Jaques Sauniere sempat memberikan petunjuk sandi yang mengakibatkan Robert Langdon, ahli ilmu simbol universitas Harvard ikut terlibat dalam kasus ini .Robert Langdon lalu bekerjasama dengan Sophie Nevue, ahli ilmu sandi pemerintah Perancis yang juga adalah cucu perempuan Jaques Sauniere. Dalam usahanya ini keduanya selalu diburu oleh Kapten Bezu Fache, dari dinas reserse kriminil Perancis yang ingin mengungkap kasus pembunuhan tersebut dan biarawan Silas dari Opus Dei demi untuk menyelamatkan Gereja Katolik . Ditengah cerita Robert Langdon dan Sophie Nevue berjumpah dengan Sir Leigh Teabing, ilmuwan yang mendalami rahasia Cawan Kudus .

Dalam pertemuan tersebut Teabing menuturkan "rahasia-rahasia" Gereja Katolik seperti tentang Yesus yang adalah manusia biasa belaka, tentang perkawinan Yesus dengan Maria Magdalena, peran Kaisar Konstantine dengan konsili Nicea yang memalsukan kitab injil dsb . Lebih lanjut Teabing menceriterakan bahwa pelukis Leonardo Da Vinci adalah anggota perkumpulan rahasia Priory of Sion dan mengetahui tentang rahasia pernikahan Yesus dengan Maria Magdalena, sehingga tugas serikat Priory of Sion itu ialah menjaga rahasia tersebut .

Namun Leonardo Da Vinci membocorkan rahasia tersebut melalui lukisannya yang terkenal beranama The Last Supper atau perjamuan malam perpisahan Yesus dengan para muridnya sebelum beliau dihukum mati diatas kayu salib .

Lukisan tersebut dikatakan menyembunyikan beberapa kode yang menunjukkan bahwa Maria Magdalena adalah istri Yesus . Kode-kode tersebut diantaranya tidak adanya gambar Cawan Kudus dalam lukisan tersebut . Orang yang duduk disebelah kanan Yesus adalah Maria Magdalena dan bukan Yohanes, seorang murid Yesus yang paling muda usia. Posisi tubuh Yesus dan Maria Magdalena didalam lukisan tersebut membentuk huruf V, supaya orang yang mencari Cawan Kudus akan menangkap huruf V ini dan mendapati bahwa sesungguhnya Maria Magdalena-lah Sang Cawan Kudus yang mereka cari .

Huruf V adalah simbol Cawan Kudus dan juga simbol perempuan . Leonardo Da Vinci memakai Cawan Kudus sebagai kode untuk memberitahukan bahwa Yesus menikah dengan orang yang duduk disebelah kanannya yaitu Maria Magdalena .

Dalam lukisan tersebut kelihatan bahwa Petrus amat marah kepada Maria Magdalena dan menunjuk lehernya dengan jari telunjuknya .

Teabing juga menjelaskan bahwa Gereja Katolik telah berkonspirasi untuk menutup-nutupi fakta bahwa Yesus itu sebenarnya manusia biasa saja dan bahwa Vatikan mengetahui kebohongan tersebut dan sengaja merahasiakannya demi mempertahankan kekuasaan gereja .

Kejutan terakhir ialah bahwa Teabing sendiri adalah tokoh kunci dalang pencarian batu kunci Priory of Sion, yang digambarkan sebagai sebuah organisasi rahasia Katolik dan bahwa Sophie Nevue, sang ahli sandi pemerintah Peranci itu sebenarnya adalah keturunan Maria Magdalena dari pernikahannya dengan Yesus .
Mengapa buku novel The Da Vinci Code "dihujat" ?
Buku novel Dan Brown TDVC itu merupakan sebuah tanda zaman yang menantang semua orang yang percaya kepada Kristus untuk menyatakan imannya . Pernyataan iman tersebut hendaknya tidak dikemukakan secara defensif atau konfrontatif namun harus lebih merupakan sebuah introspeksi terhadap hati nurani kaum beriman, yang harus committed terhadap kegiatan memperdalam pegetahuan tentang kitab suci ajaran Kristus, demikan pendapat seorang pakar hukum Gereja Katolik yang bernama Romo Bruno Esposito.
Seorang pakar sejarah filsafat abad pertengahan yang bernama Benedetto Ippolito mengatakan bahwa buku Dan Brown tersebut berhasil dalam konteks budaya penuh konspirasi dan tabir rahasia. Ippolito juga mengatakan bahwa kini orang memandang kebenaran ajaran Kristus sekedar hanya sebagai sebuah t e o r i atau malah dianggap sebagai sebuah karangan manusia belaka. Dinegara-negara maju banyak orang kini menganggap Tuhan tidak ada .

Seorang sarjana lain yaitu Joan-Adreau Rocha Scarpatte mengatakan bahwa buku Dan Brown itu merupakan sebuah termometer budaya yang memberikan gambaran atas kehidupan kerohanian dinegara-negara maju dewasa ini . Menurut Rocha buku novel itu dapat menimbulkan kebingungan bagi mereka yang kurang kritis sehingga tidak melihat apa yang tersembunyi dibalik ceritera-ceritera dalam buku itu .

Seorang pakar kitab injil dari University of the Holy Cross (Universitas Salib Suci) yang bernama Bernardo Estrada mengungkapkan bahwa buku novel TDVC banyak bersumber dari buku-buku injil palsu yang beredar pada abad ke-2 Masehi yang memuat ajaran-ajaran yang menyangkal kematian Yesus dikayu salib serta kebangkitanNya dari alam maut . Estrada juga mengemukakan bahwa buku novel Dan Brown telah memberikan gambaran yang keliru tentang hubungan antara Yesus dan Maria Magdalena. Menurut Estrada hubungan antara mereka yang sebenarnya ialah hubungan spirituil yang harmonis . Yesus juga telah memberikan karunia istimewa kepada Maria Magdalena yakni sebagai orang pertama yang menerima berita suka-cita tentang kebangkitanNya dari alam maut, lebih dahulu dari pemberitaan kepada Petrus, murid paling senior dari Yesus yang adalah Paus pertama umat Katolik .

Romo Esposito, pakar hukum Gereja Katolik yang disebut diatas membuat seruan kepada umat yang beriman pada Yesus Kristus untuk melawan relativisme dan kepalsuan yang mengancam umat manusia dewasa ini .
Jadi buku TDVC sesunguhnya merupakan sebuah tantangan bagi umat Kristen sendiri dan bukan bagi mereka yang mengkomersialkan buku dan filmnya .

Seorang pengarang Katolik bernama Mark Shea telah menulis sebuah buku yang kalau diterjemahkan berjudul "Penipuan The Da Vinci" telah membeberkan fakta dan fiksi (khayalan) yang ada dibalik buku Dan Brown tersebut .Shea menguraikan hal-hal yang tidak akurat dalam buku Dan Brown dan mengapa hal tersebut mengancam iman umat Kristiani . Shea menulis buku "Penipuan The Da Vinci" karena puluhan juta orang telah membaca novel Dan Brown dan banyak orang telah goyah imannya pada Yesus Kristus dan Gereja Katolik . Buku penuh hujatan dari Dan Brown ini telah menjadi fenomena kebudayaan atau sastra yang menonjol karena buku tersebut telah menyerang Yesus Kristus dan misiNya .Maka dari itu harus dihadapi tantangan tersebut .
Buku TDVC telah menjadi "pseudo-ilmu" atau ilmu palsu tentang iman Kristiani . Disebut "ilmu palsu" karena buku tersebut telah menyerang sendi-sendi iman yang paling suci dari satu milyard umat Katolik diseantero dunia dan juga karena buku tersebut telah mencap Gereja Katolik sebagai sebuah jaringan "Organisasi Para Pembunuh" yang sengaja diciptakan untuk mempertahankan kebohongan tentang keilahian Yesus dan kebangkitanNya dari alam maut .

Buku TDVC telah dijual lebih dari 65 juta buah dan sejak bulan Mei yang lalu filmnya telah beredar diseluruh dunia dan ditonton oleh jutaan orang yang sama sekali buta terhadap sejarah dan pengetahuan teologi agama Katolik . Maka dari itu orang Kristen harus tampil untuk menunjukkan fakta dan meyakinkan para penonton dan pemirsa tentang jeleknya apa yang mereka tonton .

Mark Shea dan beberapa kawan seimannya telah membentuk sebuah "Lembaga Pencerahan Da Vinci" dan bekerja sama dengan lembaga pers Katolik berusaha membekali umat Katolik dan semua orang yang berkehendak baik dengan pengetahuan yang memadai saat menghadapi film tersebut .

Bagi mereka yang begitu saja menerima film tersebut tidak menyadari akan adanya jebakan-jebakan yang ada didalamnya . Orang umumnya gampang digiring untuk mempercayai sebuah fiksi saat terlena menonton sebuah film dari pada menerima sebuah argumen yang didengarnya dalam sebuah perdebatan atau seminar diruang kuliah .

Dalam bukunya Dan Brown mengatakan bahwa pelukis Leonardo Da Vinci tidak memberi Yesus sebuah cawan dalam lukisan "Perjamuan Akhir" dengan maksud memberi kesan bahwa Maria Magdalena adalah cawan yang sebenarnya yang menampung "darah Yesus" yaitu anak dari Yesus . Namun faktanya ialah bahwa dalam lukisan Leonardo Da Vinci tersebut ada terlukis 13 buah cawan . Disini kita melihat dengan jelas bahwa Dan Brown telah memalsukan fakta dan sejarah kesenian .
Dalam bukunya Dan Brown berkali-kali mengungkapkan arti sebuah kata dalam bahasa Aramaic yang diambilnya dari kitab injil palsu Philipus dari abad ke-2 Masehi tanpa dia menyadari bahwa buku tersebut ditulis dalam bahasa Coptic . Disini letak ketidak-akuratan lain yang dibuat Dan Brown .

Dan Brown mengatakan bahwa yang duduk disebelah kanan Yesus dalam lukisan Leonardo Da Vinci ialah Maria Magdalena dan bukan rasul termuda Yesus yang bernama Yohanes . Hal ini tentu bertentangan dengan apa yang kita jumpai dalam injil Johanes 21 : 20 . Ingat buku injil ini ditulis oleh Yohanes sang rasul termuda itu . Masak dia keliru menceriterakan tentang kejadian dimana dia sendiri ikut serta didalamnya .
Juga harus diingat kebiasaan pelukis abad pertengahan untuk melukis seorang pemuda laki-laki dengan menggunakan wajah seorang perempuan . Hal ini mungkin kurang disadari Dan Brown saat meramu ceriteranya .

Dalam bukunya Dan Brown mengatakan bahwa Maria Magdalena telah menjadi korban fitnah Gereja Katolik berabad-abad lamanya tanpa dia menyadari bahwa Maria Magdalena adalah seorang kudus yang dihormati dalam tradisi agama Katolik .Dalam buku injil diberitakan bahwa Maria Magdalena itu seorang pendosa yang telah bertobat dan menjadi seorang murid Yesus yang setia .

Dalam novelnya Dan Brown menuduh Vatikan menjadi dalang dari bermacam komplotan dan persekongkolan jahat yang katanya telah berlangsung berabad-abad lamanya tanpa dia sendiri menyadari bahwa waktu itu Vatikan belum ada sehingga bagaimana Vatikan bisa berkomplot ?

Bohong paling besar ialah claim Dan Brown bahwa sebelum tahun 325 Masehi tidak ada seorangpun yang mengakui Yesus lebih dari "seorang manusia biasa" atau "manusia yang bisa mati" , sampai saat Kaisar Konstantin memanipulir konsili Nicea untuk menetapkan Yesus sebagai Tuhan melalui sebuah voting yang hasilnya hampir berimbang.
Dan Brown tidak bertanya pada dirinya sendiri mengapa kalau Yesus hanya seorang "manusia biasa" mengapa Yesus mendirikan gerejaNya, demikian juga apa gunanya sebuah gereja dalam 300 tahun permulaan sejarahnya apabila pada waktu itu tidak ada seorangpun yang menyembah Yesus sebagai Tuhan .

Tentang claim Dan Brown bahwa Kaisar Kostantin telah berperan dalam penetapan kitab-kitab suci Perjanjian Baru termasuk empat kitab injil perlu dikatakan bahwa ini adalah isapan jempol belaka dari sipenulis novel itu . Kaisar Konstantin tidak ada kaitan sama sekali dengan penyusunan dan penetapan kitab-kitab suci umat Kristen tersebut . Santo Ireneus, seorang ulama besar umat Katolik pada tahun 180 Masehi atau 140 tahun sebelum Konstantin dan konsili Nicea telah menulis tentang 4 buah kitab injil yang kita miliki sekarang .Pada tahun 367 Masehi seorang ulama besar Katolik lainnya yaitu Santo Athanasius menulis daftar 27 buku Perjanjian Baru termasuk 4 kitab injil yang telah lengkap sekitar tahun 200 Masehi . Itulah buku-buku Perjanjian Baru yang dimiliki umat Kristen hingga dewasa ini .

Juga claim Dan Brown bahwa pelukis Leonardo Da Vinci dan juga Isaac Newton adalah anggota sebuah organisasi rahasia Katolik yang bernama Priory of Sion ternyata isapan jempol belaka . Organisasi yang bernama Priory of Sion itu telah didirikan oleh beberapa orang Perancis dengan ketuanya bernama Pierre Plactard pada tahun 1950-an . Plactard tercatat sebagai seorang rasist karena sangat anti-Yahudi dan pernah dihukum karena pemalsuan dokumen . Kalau Leonardo Da Vinci hidup diabad pertengahan Masehi dan Sir Isaac Newton hidup sekitar 200 tahun yang lalu maka mustahil dua tokoh sejarah itu menjadi anggota Priory of Sion, yang sama sekali tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan Gereja Katolik .

Juga dalam buku novelnya Dan Brown menggambarkan organisasi Katolik Opus Dei seakan-akan sejajar dengan organisasi intelijen sebuah negara adikuasa dewasa ini yang dalam operasinya biasa melakukan penculikan dan pembunuhan misterius serta menjebolkan orang dipenjara-penjara rahasia tentu sangat keterlaluan . Dan Brown dalam novelnya menggambarkan "Romo" Silas sebagai seorang pembunuh bayaran yang amat profesionil tentu tidak sesuai dengan kehidupan nyata seorang pastor Katolik dalam kesehariannya . Dalam kenyataannya Opus Dei merupakan sebuah organisasi awam Katolik yang didirikan oleh seorang pastor Katolik asal Spanyol bernama Jose Maria Escriva de Balaguer pada tahun 1928 . Misi Opus Dei ialah ikut berperan serta dalam usaha mengembangkan iman Kristiani . Anggota Opus Dei kini tercatat sebanyak 87 ribu orang dan tersebar di 63 negara .Secara harfiah kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia Opus Dei berarti Karya Ilahi .Almarhum Paus Johanes Paulus II sangat menaruh kepercayaan pada kelompok Opus Dei dan ini amat bertentangan dengan claim

Dan Brown dalam buku novelnya bahwa Paus marah terhadap organisasi tersebut .
Tahun 1975 Jose Maria Escriva meninggal dunia dan kedudukannya sebagai ketua Opus Dei digantikan oleh Alvaro del Portillo . Oleh Almarhum Paus Johannes Paulus II pendiri Opus Dei Jose Maria Escriva ditetapkan sebagai seorang kudus pada tahun 2002. Melalui Opus Dei seorang Katolik bisa menyucikan diri dan ikut menjadi rasul bagi Yesus Kristus. Para Paus dan Gereja Katolik melihat Opus Dei sebagai sebuah kekuatan baru, dengan ajaran penuh motivasi . Demikianlah sekilas gambaran Opus Dei yang sebenarnya seperti tertulis dalam sebuah artikel dalam majalah mingguan Katolik "HIDUP" tanggal 4 Juni 2006 .

Dan Brown juga berusaha mengkrieit atau menciptakan sebuah mitos ajaran agama baru yang feminis dan inti mitos tersebut ialah bahwa Yesus itu sebenarnya seorang feminis yang amat gemar dengan paham agama baru ciptaan Dan Brown .

Dan Brown menyerang Gereja Katolik telah berusaha menutup-nutupi ini semua dengan segala kebohongan tentang keilahian Yesus . Keinginan Dan Brown dalam bukunya ialah agar kita semua mengikuti ajakannya untuk memuja seorang dewi hasil kreasinya karena katanya itu adalah ajaran Yesus . Bualan kosong ini tentu amat bertentangan dengan semua fakta mengenai Yesus yang kita jumpai dalam kitab-kitab injil .

Maka dari itu umat Katolik harus meningkatkan pengetahuannya tentang agamanya baik untuk diri sendiri, anggota keluarga, kawan-kawan serta para tetangga untuk menghindari penyebaran ajaran yang berbahaya ini .

Apabila seorang Katolik atau siapa saja menonton film ini tanpa pikiran kritis dan pengetahuan cukup tentang latar belakangnya maka hal ini mengandung bahaya karena buku TDVC telah ditulis dengan tekad untuk menghancurkan iman kepada Yesus Kristus dan menggantinya dengan sebuah pemujaan kepada dewi berhala ciptaan penulis buku tersebut .

Juga terdapat masalah karena kebanyakan pembaca buku tersebut tidak menyadari bahwa buku tersebut akan mendangkalkan pikiran orang tentang seni, sejarah, ilmu teologi dan ilmu perbandingan agama .

Masyarakat masih segar ingatannya atas keberatan kaum Muslim atas diedarkannya kartun Nabi oleh sebuah surat kabar Eropa dan pada saat yang hampir bersamaan muncul pula buku dan film hasil karya Dan Brown tersebut . Memang para promotor buku dan film tersebut mengambil timing yang tepat dan juga mengatakan bahwa keberatan pihak Katolik terhadap kepalsuan buku dan
film tersebut sebagai sebuah ancaman terhadap hak kebebasan berbicara dan mengemukakan pendapat .

Kami ingin kemukakan bahwa saat menyikapi masalah pemuatan kartun Nabi beberapa waktu lalu pihak Vatikan menekankan agar kebebasan pers atau kebebasan mengemukakan pendapat hendaknya tidak dipakai untuk menghina atau menyerang sebuah agama tertentu .
Perlu diingat bahwa sehubungan dengan kontroversi tentang buku novel Dan Brown tersebut pihakGereja Katolik tidak membenarkan tindakan-tindakan kekerasan dalam segala bentuk manifestasinya .
Fakta kehidupan keagamaan Katolik di Perancis
Berikut ini akan dikemukakan sedikit gambaran tentang kehidupan kekatolikan disebuah negara maju dengan mengambil contoh Perancis . Mengenai pendapat orang Perancis tentang Yesus dan Gereja Katolik dapatlah dilaporkan hasil sebuah survey baru-baru ini sebagai berikut :
Dari 10 orang yang ditanyai pendapatnya tentang Yesus dan Gereja Katolik ada 3 yang mengatakan bahwa Yesus pasti atau mungkin tidak pernah ada . 1 orang malah mengatakan bahwa Yesus itu seorang pembohong dan hanya 2 orang yang mengakui keilahian Yesus . 7 orang mengatakan bahwa Yesus sama sekali tidak berpengaruh apa-apapun dalam kehidupnya . 8 orang malah mengatakan bahwa Gereja Katolik merupakan ciptaan manusia belaka .

Hasil survey diatas dikemukakan oleh sebuah majalah mingguan Katolik Perancis bernama "Famille Chretienne" (Keluarga Kristen) .

Namun kita tidak boleh begitu saja mengatakan bahwa hasil survey tersebut menunjukkan bahwa orang-orang Perancis telah meninggalkan iman atau kebudayaan Kristen .

Dari sample yang disurvey sebanyak 1000 orang ada 21 % mengaku telah membaca buku TDVC dan 47 % pernah mendengar buku tersebut . Kalau dijumlahkan maka hasilnya adalah 68 % atau lebih dari 2/3 dari sample sudah mengetahui tentang adanya buku novel TDVC .
Ada 48 % atau hampir setengah dari mereka yang telah membaca buku tersebut menganggap Yesus hanya sebagai manusia biasa saja, sedangkan hanya 29 % atau kurang dari sepertiga kelompok orang yang belum membaca buku itu berpendapat sama .

Para pembaca buku itu terpengaruh untuk tidak percaya pada kebangkitan Yesus dari alam maut . Jumlah pembaca yang tidak mengakui kebangkitan Yesus dari alam maut 10,7 % lebih tinggi dari mereka yang belum membacanya .
Jumlah pembaca buku yang mengatakan bahwa Gereja tidak berguna adalah 14 % lebih tinggi dari mereka yang belum membaca buku Dan Brown .

Lebih dari seperempat atau 26,4 % orang yang belum baca novel tersebut berpendapat bahwa Maria Magdalena adalah istri atau gundik Yesus, sebuah angka yang sudah cukup tinggi . Pada orang-orang yang telah membaca novel Dan Brown maka angka tersebut melonjak mencapai 48,3 % atau hampir setengahnya berpikiran demikian .

Mengenai sukses buku dan film TDVC pihak resmi Vatikan dalam hal ini Uskup Agung Angelo Amato, Sekretaris Konggregasi Doktrin Iman pada sebuah kesempatan mengatakan bahwa sukses dari film yang anti Kristus ini disebabkan oleh miskinnya budaya sebagian besar orang Kristen, yang sering tidak mengerti apa sebenarnya arti iman mereka .

Buku TDVC sungguh sebuah roman kriminil yang "mengasyikkan" penuh dengan pelintiran fakta .Yang mengherankan ialah bahwa buku tersebut amat berhasil menembus pasar walaupun banyak mengandung kejanggalan bukan hanya dalam tulisan mengenai gereja tetapi juga dalam penulisan mengenai sejarah termasuk sejarah kesenian, umpamanya pada bagian mengenai pelukis Leonardo Da Vinci, yang katanya pernah menjadi anggota perkumpulan rahasia "Priory of Sion", yang ternyata baru didirikan tahun 1956, jadi disini terdapat sebuah pemalsuan sejarah yang besar .

Namun demikian orang gemar membaca buku tersebut karena massa pembaca umumnya gemar akan bermacam teori konspirasi dan tidak suka pada hal-hal yang berbau agama, termasuk agama Kristen, terutama menyangkut kecurigaan yang lama terhadap Gereja Katolik yang dituduh bersifat "totaliter" karena strukturnya yang hirarkis. Tambahan lagi perlu diingat bahwa sifat antipati tersebut dikarenakan pihak Gereja Katolik yang berani ngotot menentang pelanggaran-pelanggaran moral dan kesusilaan.
Doktrin Gereja Katolik yang tak mengenal kompromi dalam hal penghormatan terhadap kehidupan seorang manusia sejak pembuahan dalam kandungan rahim hingga kematian, dan penolakan atas perkawinan sejenis serta tidak mengizinkan sebuah perceraian secara apriori telah mengundang perlawanan dan penolakan dari massa umatnya dinegara-negara yang telah maju .

Namun dari hasil survey dapat dilihat bahwa ternyata Gereja Katolik masih dihargai karena kegiatan-kegiatan sosial kemanusiannya baik oleh mereka yang telah membaca atau belum membaca novel Dan Brown tersebut . 63 % dari sample survey meberikan penilaian positip atau sangat positip terhadap kegiatan sosial gereja .

Buku novel dan film hasil karya Dan Brown yang penuh dengan pemutar balikan fakta mengenai apa yang disebut "rahasia-rahasia atau intrik-intrik" gereja, atau yang mengenai diri Yesus, serta hubungan Yesus dengan Maria Magdalena, peran Kaisar Konstatin dalam konsili Nicea dan apa yang disebut "rencana-rencana jahat atau klandestin" dari Opus Dei tentu akan mempengaruhi para pembaca atau penonton film tersebut yang mempunyai pengetahuan yang amat minim mengenai agama Katolik . Ini sungguh amat mengkhawatirkan seperti kita lihat dari hasil survey di Perancis diatas .

Namun harus juga dikatakan bahwa bagi umat Katolik ini merupakan kesempatan emas untuk menunjukkan wajah gereja yang sejati . Tentang agama Katolik tidak ada yang perlu ditutup-tutupi dan orang Katolik harus tampil kedepan umum untuk memberikan kesaksian tentang penyelamatan dalam Yesus Kristus yang diyakini sebagai Tuhan yang benar dan manusia yang sejati .

Hasil survey majalah mingguan Katolik Perancis tadi menunjukkan bahwa ada peluang untuk mebuka strategi baru dalam kegiatan memperdalam iman umat Katolik dinegeri itu .

Menghadapi tantangan dari buku novel dan film Dan Brown umat Katolik meniru ketangkasan seni bela diri judo, yang akan mengalahkan lawan tanpa kekerasan tetapi dengan menggunakan kekuatan lawan sendiri .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar